S H E ~ DARE?
WHO IS SHE?
────────── · · · ✦ ✦ · · · ──────────
"Mou, aku tetap akan mencari tahu siapa dia!" seru Naruto dengan semangat yang membara. Besar kemungkinan, pekerjaannya akan cepat selesai, bahkan sebelum malam tiba.
Karena ia dan Sasuke telah memutuskan akan menyelidiki Kakashi malam ini juga. Sasuke yakin bahwa Kakashi akan bertemu dengan wanita itu malam ini setelah misi yang di jalankannya selesai.
Gelap. Mentari tak lagi menampakkan dirinya. Sunyi. Semua orang berada di bawah atap masing-masing. Terlelap dalam mimpi dan menunggu datangnya pagi. Sepi. Karena ini malam hari. Syahdu. Ketika burung hantu serta jangkrik mulai bernyanyi. Indah. Karena bintang menemani.
"Hahh ..." Kakashi, ia baru saja kembali dari kantor Hokage untuk melaporkan tentang misinya yang ia jalankan sedari pagi. Syukur, misi yang ia jalankan bersama dengan Shinobi lain berjalan dengan lancar. Sekarang ia lelah, Kakashi ingin cepat-cepat kembali ke rumah dan segera beristirahat.
Sebelum itu, ia ingin pergi ke suatu tempat untuk bertemu dengan seseorang.
"... ?" Kakashi menghentikan langkahnya, ketika ia merasakan hawa keberadaan seseorang di belakangnya. Ia tak menoleh ke belakang. Berusaha untuk tenang dan berpura-pura tidak menyadari keberadaan orang tersebut. Mencoba untuk mengabaikannya dengan berpura-pura lengah.
"Omae!?"
KRIET
Taman bermain di malam hari. Sunyi senyap, tak ada suara. Hanya suara ayunan yang baru saja di buat oleh seorang wanita berambut biru dengan manik mata yang selaras. Di malam yang sunyi ini, ia berada di taman bermain sendiri seraya bermain ayunan untuk mengisi kekosongan waktunya yang tengah menunggu kedatangan seseorang.
Namun, seseorang yang ia tunggu itu tak kunjung terlihat batang hidungnya.
"Oh! Hatake-san!" Hingga ia berdiri dari ayunan dan menyapa seseorang yang tunggu kedatangannya sedari tadi yang tak lain adalah Hatake Kakashi.
"Jadi, ini wanita yang bersama dengan Kakashi kemarin," batin seseorang, yaitu Kakashi seraya menatap wanita yang kini ada di hadapannya.
Namun, ia bukanlah 'Kakashi' yang asli.
"Eh? Hatake-san? Doushita?" tanya wanita itu kepada Kakashi (palsu).
"Nandemonai," ucap Kakashi datar, dingin. Kata-kata Kakashi yang baru saja ia ucapkan terasa terdengar b aja.
"Souka ..." Ia, wanita itu, merasa aneh bin curiga dengan Kakashi yang ada di hadapannya ini. Meski Kakashi itu dingin, datar, dan bahkan tak berekspresi, namun, ia tidak pernah berbicara dengan nada seperti itu. Kakashi yang ia kenal tidak sebegitu dingin padanya. Ia perlahan mundur.
"Kore wa ... Hatake-san janai!" batinnya berteriak memperingatkan pada dirinya sendiri bahwa Kakashi yang ada bersamanya bukanlah Kakashi yang asli. Dapat ia rasakan melalui chakranya, bahkan gerak-gerik nya. Ia terus mundur dengan perlahan agar Kakashi (palsu) tak menyadarinya.
"Doushita." Kakashi tampak nya telah menyadari bahwa wanita itu perlahan mundur untuk menjauh darinya. Apakah penyamarannya di ketahui oleh nya?!
"Eh? I-iie ... !" Ia menjawab dengan canggung. Keringat dingin mulai membasahi pipi serta wajahnya. Berusaha untuk tenang agar rasa curiga dan canggungnya tak diketahui oleh Kakashi (palsu).
"!!" Hingga ia merasakan ancaman dari belakangnya. Segera ia berbalik dan mendapati seorang berambut kuning dengan manik mata biru yang hendak menangkapnya. Ia reflek menghindari orang tersebut dan nyaris tertangkap olehnya.
"Siapa?!" Batinnya seraya menatap Kakashi (palsu) serta orang yang baru saja hendak menangkapnya itu.
"Timing yang pas, Naruto," ucap Kakashi pada orang yang baru saja hendak menangkap wanita itu. Membuat wanita tersebut menatap curiga keduanya.
"Cih! Tapi gagal, Sasuke!" balas seorang yang bernama Naruto kepada orang yang ada di sampingnya, yaitu Kakashi yang sebenarnya adalah Uchiha Sasuke.
"Hn," jawab Kakashi alias Sasuke yang kemudian melepas jutsunya dan kembali pada dirinya yang asli, Sasuke.
Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke.
Mereka telah melakukan rencana mereka yang akan menyelidiki wanita yang sempat terlihat bersama dengan Kakashi beberapa hari yang lalu.
"Naruto!? Sasuke!?" Lagi-lagi batinnya yang berteriak. Terlalu fokus pada dua laki-laki yang hadir tiba-tiba dengan kejutan serangan yang kemudian membuatnya menjadi lengah. Karena kelengahannya, Naruto dan Sasuke segera menyerangnya secara tiba-tiba dan bersamaan.
Sasuke mendesaknya dengan pedang nya. Ia terus menerus menghindari mata pedang Sasuke yang nyaris membuat goresan luka di tubuhnya.
Naruto yang tak disadari keberadaannya, mencoba untuk menyerangnya dari belakang. Menyerang hanya untuk membuatnya terdesak.
Kini, ia benar-benar terdesak karena pertarungan sengit yang berlangsung mendadak. Naruto dan Sasuke tak hentinya untuk terus menyerangnya.
Menangkis, menghindar, melakukan serangan balik. Semua cara ia lakukan untuk menghindari desakan mereka. Mereka tidak menggunakan ninjutsu, genjutsu, atau bahkan senjutsu. Mereka bertarung dengan menggunakan tangan kosong atau taijutsu.
"Tidak ada pilihan!" batinnya kembali berucap. Ia kemudian meletakkan tangannya di atas permukaan tanah. Saat itu juga muncul gundukan es yang tidak terlalu tajam yang dapat membuat Naruto serta Sasuke menjauh darinya guna menghindari es yang muncul dari tanah karenanya.
Setidaknya, ia tak lagi terdesak.
"Cih!" Sasuke mendecih kesal. Ia berlari dengan cepat, mengaktifkan sharingannya, dan mengarahkan pedangnya tepat pada wanita itu.
Ketika menyadari bahwa Sasuke berlari serta mengaktifkan sharingannya, ia segera berlari menghindari Sasuke dan tetap waspada terhadap mata pedang yang Sasuke arahkan padanya.
"Ugh! ..." Ia merintih kesakitan. Mata pedang Sasuke ternyata sukses membuat luka pada tangannya. Darah segar mulai menetes sedikit demi sedikit. Ia menekan dan menahan rasa sakit yang timbul akibat pedang Sasuke.
Bahkan luka yang dibuatnya cukup parah.
"Oy! Sasuke! Kau berlebihan!" tegur Naruto panik, ketika melihat wanita di depannya yang terluka. Terkejut ketika Sasuke sudah kelewat batas.
Padahal, mereka sudah berjanji bahwa jika mereka terlibat pertarungan, mereka tidak boleh sampai melukai wanita itu. Namun, sepertinya, Sasuke mengabaikan perjanjian itu dan malah bertindak kelewatan.
"Kau tetap lembut seperti biasanya, Naruto!" seru Sasuke yang bersiap akan menyerang wanita itu lagi dengan pedangnya.
"Sasuke!! Kita sudah berjanji untuk tidak melukainya!!" teriak Naruto berusaha menghentikan aksi Sasuke yang mendadak barbar itu.
Ia tak dapat menghindar. Waktunya tidak sempat. Ia hanya berharap bahwa Sasuke tidak bermaksud untuk membunuhnya.
"Doton! Doryoku heki!" (?) Hingga seseorang menggunakan ninjutsunya dengan membuat dinding dari tanah untuk melindungi wanita itu. Seseorang itu tak lain adalah Hatake Kakashi yang ori!
"Hatake-san ... !" Ia terkejut ketika Kakashi berdiri di hadapannya untuk melindunginya dari serangan Sasuke yang nyaris membuat nyawanya melayang.
"Kakashi/Kakashi-sensei!" Naruto dan Sasuke terkejut bersamaan ketika Kakashi muncul secara tiba-tiba. Padahal, mereka sudah mengikat Kakashi untuk sementara di suatu tempat dengan tujuan untuk menyukseskan rencana mereka.
Ah, ya, sebelum Kakashi akhirnya dapat bertemu dengan wanita yang tengah Naruto serta Sasuke hadapi ini, mereka terlebih dahulu menyergap Kakashi dan kemudian Sasuke menggunakan Henge No Jutsu agar dapat berubah menjadi Kakashi dan bertemu dengan wanita tersebut.
Itulah rencana mereka.
"Huwaa, Sensei! Sedang apa kau bisa di sini?! Bukannya kami sudah mengikatmu, ya?!" ucap Naruto panik seraya terkejut. Sementara Sasuke tampak b aja, namun sebenarnya ia sama seperti Naruto.
"Akulah yang seharusnya bertanya begitu! Mengapa kalian bertarung malam-malam begini?!" ucap Kakashi bertanya balik. "Dan lagi, yang kalian lawan adalah seorang wanita!" Lanjutnya.
"G-guru Kakashi, bukan begitu! Justru karena wanita itu, kami berdua curiga pada Guru Kakashi!" jelas Naruto sedikit kalang kabut.
"He? ... " wanita yang ada di belakang Kakashi yang baru saja terlibat pertarungan mendadak memasang wajah ha-honya ketika mendengar perkataan Naruto.
"Apa?" Kakashi merasa heran serta tidak mengerti dengan apa yang Naruto ucapkan.
"Beberapa hari yang lalu, aku melihatmu bersama dengan wanita itu. Lalu, aku memberitahukannya pada Naruto dan kami mulai memata-mataimu, karena merasa curiga padamu," jelas Sasuke singkat jelas padat, namun detail. "Intinya, karena wanita itu, kau di curigai," lanjut Sasuke seraya menatap kepada wanita yang masih setia di belakang Kakashi.
"Ha?" Kakashi hampir tak percaya dengan semua penjelasan kedua muridnya ini. Ia di curigai hanya karena wanita?
"Kok aku yang disalahkan?" batin wanita itu manyun. Wajahnya berubah menjadi masam.
"Iya! Iya! Sasuke benar! Karena kami tidak mau bertanya pada guru soal wanita itu, jadi kami pergi menyelidiki nya sendiri!" tambah Naruto mendukung penjelasan Sasuke.
"Yare, yare, memangnya kenapa? Bukankah hal biasa jika seorang pria bersama dengan wanita?" tanya Kakashi mendadak merona, ketika melihat wanita yang ada di belakangnya terus menatapnya dan ikut memerah.
"Yaaa, memang benar, sih. Tapi, 'kan guru sudah kaya jomblo abadi gitu! Makanya, kami curiga! Jika kami bertanya pada guru siapa wanita itu, pasti guru tidak akan menjawab dengan benar!" jawab Naruto panjang kali lebar.
"S-souka. J-jadi kalian telah melabeliku sebagai jomblo abadi ya-" Kakashi mendadak pundung ketika mendengar penjelasan Naruto.
"Jadi, siapa dia?" tanpa basa basi lagi, Sasuke bertanya.
Kakashi menggaruk tengkuknya seraya berpikir. "Hmm, yah, dia adalah adikku," ucap Kakashi yang membuat Naruto ternganga dan Sasuke menatap datar padanya. Sementara wanita yang ada di belakangnya terkejut dan hendak mencabik-cabik Kakashi, saat ini juga.
"USOOO!" seru Naruto dan Sasuke bersamaan. Mereka tahu kebiasaan Kakashi ketika di tanya pasti jawabannya nyeleweng.
Kakashi terkekeh seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gomen, gomen. Maa, kalau kalian memang ingin tahu-" Kakashi menjeda perkataannya sendiri. Ia melirik pada wanita yang berada di belakangnya. Seolah memberi isyarat padanya.
"Oh. Ehh, ano, watashi wa Awilliem Ariseeina desu, yoroshiku, Hokage-sama to Uchiha-san!" ucapnya seraya tersenyum pada Naruto dan Sasuke.
"He?"
"... Ha?"
"Awilliem ... Ariseeina?" gumam Naruto yang tampaknya pernah mendengar nama tersebut. "Ohh!! Omaee!!" serunya kemudian seraya terkejut sampai-sampai menunjuk pada wanita bernama Awilliem Ariseeina tersebut.
Sementara Ariseeina hanya tersenyum, ketika melihat reaksi Naruto.
To Be Continued
Story By Lady Iruma
Comments
Post a Comment