S H E ~ NAZE?
WHY?
────────── · · · ✦ ✦ · · · ──────────
"Aku melihat Kakashi bersama dengan wanita sore ini saat aku kembali."
"Oh."
"..."
"..."
"NANI?! HONTOU KA TTEBAYO?!"
Naruto terkejut setengah mati, sementara Sasuke hanya menatapnya dengan tatapan nanar, kemudian bergumam, "... Baka." Bagaimanapun, baginya, Naruto tetaplah Naruto yang dulu, meski ia menjadi Hokage yang merupakan 'orang penting' di desa. Yap, Naruto tetaplah Naruto yang baka bagi Sasuke.
"Ha?! Kenapa?! Bukankah ini mengejutkan?! Tidak biasanya Kakashi-sensei bersama dengan seorang wanita!" seru Naruto dengan nada yang tidak santuy. Ia berkata seperti orang panik. Sungguh dia heboh sendiri.
"Kau ini masih saja berisik. Memangnya kenapa kalau Kakashi bersama dengan seorang wanita?" tanya Sasuke yang merasa kesal dengan suara Naruto yang memekakkan telinganya.
Naruto merengkuh kedua bahu Sasuke dan mendekatkan wajahnya. Menatap Sasuke dengan tatapan kesal. "Kau ini bagaimana?! Bukankah itu hal yang aneh dan mencurigakan bagi Kakashi-sensei yang kita kenal sebagai seorang yang pendiam dan jomblo sampai saat ini, hah?!" kata Naruto disertai dengan air liurnya yang muncrat ke wajah Sasuke. Membuat Sasuke menutup matanya ketika air liur milik Naruto mengenai wajahnya.
"Ck! Jauhkan wajah mu itu, Dobe!" Sasuke jijik sampai-sampai meneriaki Naruto untuk segera menyingkir. "Air liurmu mengenai wajah ku!" tambahnya lagi yang masih kesal dengan Naruto yang seenaknya berteriak di depan wajahnya.
Naruto melepaskan rengkuhannya dari bahu Sasuke. Namun, bukan berarti ia mengindahkan perkataan Sasuke padanya barusan. Ia tetap pada pemikirannya yang merasa curiga pada Kakashi yang tak lain adalah gurunya dan juga Sasuke serta Sakura, ketika mereka masih menjadi satu tim yaitu tim tujuh.
Merasa curiga karena gurunya itu yang mendadak terlihat bersama dengan seorang wanita.
Karena baginya, Kakashi adalah seorang jomblo abadi.
"Semengerikan apa jika Kakashi terlihat bersama dengan wanita lain?" tanya Sasuke seraya memperhatikan tingkah konyol Naruto.
"Ini mencurigakan! Sangat mencurigakan Sasuke!" jawab Naruto menatap Sasuke yang tampaknya ogah-ogahan menanggapi ekspresi terkejut serta panik Naruto. Namun, Naruto tahu bahwa jauh di dalam pikiran Sasuke, ia penasaran dengan wanita yang bersama dengan Kakashi sore tadi.
"Lalu?"
"Kita buat ini jadi misi dadakan!" ucap Naruto yang segera ditanggapi dengan rasa terkejut dari Sasuke.
"Misi? Maksudmu?" Sasuke memastikan bahwa yang didengarnya itu tidak salah.
"Iya! Misi! Ini adalah misi dadakan! Hanya kau dan aku!" kata Naruto bersemangat seraya memukul salah satu tangannya yang telah mengepal dengan tangan lainnya di depan dada. "Yosh! Kita cari tahu siapa wanita itu!" tambahnya denganngan semangat yang membara.
Sasuke menatap Naruto. Beberapa saat kemudian ia tersenyum tipis seraya bergumam layaknya tertawa. Ia kemudian teringat akan misinya yang ia jalankan bersama dengan Naruto dkk sewaktu mereka masih kecil. Misi di mana mereka harus mengungkap wajah asli Kakashi di balik masker yang selalu dipakainya itu. Bahkan saat makan sekalipun.
"Seperti dulu," ucap Sasuke yang nyaris tak terdengar oleh Naruto.
"He? Nani? Kau mengatakan sesuatu?" tanya Naruto memastikan bahwa ia tidak salah jika ia mendengar Sasuke berkata sesuatu.
"Iie," jawab Sasuke menutupi kebenaran bahwa ia memang berkata sesuatu. "Hanya kita berdua?"
"Yap! Kita berdua!" jawab Naruto mantap. Mengatakannya dengan penuh keyakinan. Namun beberapa saat ia menyadari suatu keanehan dari perkataan Sasuke. Membuat Naruto berpikir dua kali. "Oh! Aku tahu maksudmu~" ucap Naruto yang membuat Sasuke menatapnya yang seolah tatapannya itu berkata 'apa maksudmu?'
"Kau ingin Sakura-chan juga bergabung, 'kan? Nee? Nee?" Naruto berusaha menggoda Sasuke dengan membawa bawa Sakura yang tak lain adalah istri nya sendiri.
"... Ck, tidak."
"Eh? Hontou? Maa, Sasuke pasti berbohong, 'kan, nee, nee??"
"Urusee, Naruto!"
"Sasuke tsundere~"
"Tsk, kubunuh kau,"
Pagi di desa Konohagakure yang mana semakin maju ini, orang-orang di desa tersebut melakukan rutinitasnya seperti biasa. Seperti berjualan, berbelanja, bertemu teman, dan lain sebagainya.
Seorang pria berambut perak yang selalu mengenakan masker yang telah menjadi ciri khasnya yang membuat orang-orang mudah mengenalnya bahwa ia adalah Hatake Kakashi. Ia adalah mantan Rokudaime yang sampai saat ini masih dihormati oleh penduduk desa meski ia telah lepas dari jabatan tersebut.
Pagi ini ia tidak sendiri. Kali ini ia bersama dengan sahabatnya, yaitu Maito Guy. Keduanya sedang asyik jalan-jalan dan berakhir di kedai ramen Ichiraku.
"Ah, rasanya damai sekali," ucap Guy seraya tersenyum.
"Ya, Naruto benar-benar mewujudkan mimpinya. Bahkan melebihinya," jawab Kakashi menangapi ucapan Guy.
"Hum! Aku benar benar terkesan!" balas Guy kagum, sementara Kakashi hanya membalasnya dengan senyuman dari balik maksernya. Meski begitu, Guy tahu bahwa Kakashi tengah tersenyum. Terlihat dari bagaimana gerakan matanya itu.
"Ah, gomen, nee, Guy. Aku harus pergi," ucap Kakashi yang kemudian berdiri, sementara Guy mengikuti arah pandang pada Kakashi.
"Eh? Begitukah? Kau tidak ingin tambah?" tanya Guy bertubi tubi.
Kakashi tersenyum sebelum akhirnya menjawab, "aku sudah kenyang. Jaa, arigatou, Guy." Kakashi melambaikan tangannya pada Guy.
"Jaa!" jawab Guy yang perlahan melihat Kakashi yang semakin menjauh.
"Akhir-akhir ini dia sibuk, ya. Padahal dia bukan Hokage lagi," gumam Guy kemudian.
Sementara itu, Kakashi terus berjalan menuju tempat yang akan ditujunya saat ini. Namun, entah mengapa, tiap kali ia berjalan, ia merasa bahwa ada seseorang yang tengah mengikutinya. Membuatnya berkali-kali menghentikan langkahnya dan kemudian mengamati sekelilingnya.
Meski ia berkali kali melakukan hal tersebut, tak ada seorang pun di belakangnya yang tengah mengikutinya. Maka, Kakashi mengabaikan hal tersebut dan mulai lanjut berjalan.
"Hmm? ... " Kali ini Kakashi menghentikan langkahnya lagi. Ia lihat ke belakang dan mengamati sekelilingnya untuk kesekian kali. Ia merasa ada yang mengikutinya, lagi. "Mungkin hanya perasaanku," gumam Kakashi dalam batin, kemudian ia lanjut berjalan.
"Aku yakin tadi ada yang mengikutiku."
"Guy sensei!"
"Huwaaa! Naruto?!"
Guy terkejut dan nyaris menyemburkan teh yang akan ia teguk. Segera ia menatap kepada seseorang yang baru saja mengejutkannya itu, yang tak lain adalah Naruto.
"Sedang apa kau di sini?! Bukankah seharusnya-!"
"Sstt! Tenang, tenang, aku yang asli memang ada di kantor Hokage. Ini hanya bunshinku. Jadi, tidak masalah!" jelas Naruto berusaha menenangkan Guy yang agaknya masih terkejut dengan keberadaannya yang nyatanya hanya bunshinnya saja.
Guy berkedip beberapa kali. Setelah beberapa saat melamun, akhirnya ia pun paham apa yang dijelaskan oleh Naruto. "S-souka," ucapnya seraya manggut-manggut paham.
Naruto terkekeh canggung seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. Ia merasa tidak enak karena telah mengejutkan gurunya. "Eheh, gomenasai," ucap nya masih merasa canggung. "Ano, apakah sensei lihat Kakashi sensei?" tanya Naruto berusaha menyembunyikan maksud sebenarnya, yaitu 'misi' rahasianya yang ia jalankan bersama dengan Sasuke.
"Eh? Oh! Baru saja kami jalan-jalan dan makan bersama di sini," ucap Guy kemudian berusaha mengingat hal-hal ia lakukan bersama dengan Kakashi pagi ini. "Etto, setelah itu dia berkata bahwa dia harus pergi. Mungkin sedang mengurus sesuatu," ucapnya lagi yang membuat Naruto terkejut dan merasa excited.
"Ke mana dia pergi?! Apakah dia mengatakan sesuatu tentang apa yang sedang diurusnya?!" tanya Naruto dengan nada tidak santuy.
"Tenanglah sedikit, aku belum selesai menjelaskan," protes Guy, sementara Naruto malah memasang tampang aku-ingin-tahu pada Guy.
Guy pun menghela napas dan kemudian melanjutkan penjelasannya yang sempat terjeda itu, "Kakashi hanya berkata bahwa ia harus pergi. Dia tidak menjelaskan apapun setelah itu. Lagipula, kenapa kau mendadak ingin bertemu dengannya?" jelas Guy diselingi pertanyaan di akhir penjelasan nya.
"Souka! Kalau Guru Guy saja tidak tahu ke mana Guru Kakashi pergi dan apa yang sedang diurusnya, berarti dia tidak tahu bahwa Guru Kakashi akhir-akhir ini terlihat bersama dengan seorang wanita! Baiklah! Cukup sampai di sini saja." Naruto membatin seraya masih terus menatap Guy dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan oleh kata-kata. Bahkan ia nyaris tidak mendengarkan pertanyaan Guy.
"Oy, Naruto!" panggil Guy yang seketika membuyarkan lamunan Naruto.
"E-eh? Ano, Guru Guy, aku pergi dulu, ya! M-maa, arigatou untuk informasinya!" kata Naruto yang bahkan tidak menjawab pertanyaan Guy barusan.
"Huh? Hey! Kau ini bagaimana? Kau belum menjawab pertanyaanku!" Ucap Guy berusaha mengingat kan Naruto tentang pertanyaan nya.
"Eh-? Ah, iya! A-aku hanya ingin membicarakan sesuatu dengan Guru Kakashi. Jaa-! Guru Guy!" jawab Naruto yang hendak meninggalkan Guy. Namun seketika terhenti, karena ia teringat sesuatu. "Ano, Guru Guy, ke mana Guru Kakashi pergi?" tanyanya yang membuat Guy menghela napas berat.
"Dasar, dia pergi ke arah sana," ucap Guy seraya menunjuk ke arah yang dimaksud olehnya.
"Oh! Arigatou, Sensei!" ucap Naruto yang kemudian segera ngacir dari tempat Guy.
Sementara Guy hanya menggeleng kan kepalanya ketika melihat tingkah Naruto yang masih sama seperti dulu. "Ada-ada saja. Memangnya kenapa dia mendadak mencari Kakashi? Hmm, ya, sudahlah." Pada akhirnya Guy membuang semua pertanyaan itu.
Sementara itu, Sasuke tengah mengikuti Kakashi dari belakang. Sedangkan Naruto mengumpulkan beberapa informasi tentang apa yang dilakukan Kakashi hari ini. Mungkin agak aneh, namun setidaknya, itu membantu misi rahasia mereka. Misi untuk mengungkap wanita yang ada bersama dengan Kakashi. Tidak mungkin, 'kan, istrinya? Jika Kakashi menikah, pasti satu desa mengetahuinya.
Sasuke masih mengikuti Kakashi yang entah akan ke mana pria berambut perak itu pergi. Perlahan dan dengan kewaspadaan tinggi, Sasuke berusaha agar keberadaannya tidak di ketahui oleh Kakashi. Namun, sejauh ini, berjalan lancar dan Kakashi belum menyadari keberadaannya.
"Kemana dia akan pergi?"
To Be Continued
Story By Lady Iruma
Comments
Post a Comment