Posts

Showing posts from August, 2021

• • • 4 • • •

| 04. ... Pain  ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── "Menangis ... ?" gumam Keiko heran yang kemudian cepat-cepat ia mengusap pipi yang diduganya basah.  Dan benar saja, ia merasakan air mata masih mengalir bebas di pipinya. Ia menatap Ranpo bingung. Jangan lupakan linangan air mata yang terus mengalir bagaikan sungai di pipinya.  Ranpo masih tetap merengkuh kedua bahu Keiko dan menatapnya khawatir. Sementara seorang pemuda, Nakajima Atsushi yang berada di samping Ranpo sedari tadi karena habis menemaninya memecahkan kasus tadi pun ikut mengkhawatirkan Keiko.  "Hey! Kau mendengarkanku tidak? Kenapa kau menangis?" Ranpo kembali berkata setelah beberapa saat terjadi keheningan. Meski terkesan seperti seseorang yang membentak, namun, tersirat kekhawatiran dari kata-katanya.  Keiko yang sempat melamun pun tersadar dan cepat-cepat mengusap air matanya kembali dengan kasar. Berharap tak ada lagi jejak air mata di pipi maupun matanya. Ia pun berusaha menam

• • • 3 • • •

| 03. ... Tears ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── Kondisi Keiko membuat seisi rumah yang megah itu khawatir, terutama paman serta kakak perempuannya yang sempat menenangkan dirinya tadi. Mereka kira Keiko akan baik-baik saja setelah ini, namun, yang ada malah membuat mereka khawatir seperti sekarang ini.  Ikezawa Kanamura dan Ikezawa Meiko hanya bisa bersedih dan mengkhawatir kondisi Keiko. Tak banyak yang bisa mereka lakukan selain memeluk dan mengatakan 'semuanya akan baik-baik saja' pada gadis tersebut. Meski berhasil membuat Keiko tak lagi menagis dan tenang, tapi, segera setelah itu fisiknya melemah.  "Semoga besok dia akan baik-baik saja," ucap Kanamura yang disertai anggukan setuju dari Meiko.  Tak terasa hari berganti. Malam berlalu dan kini tergantikan oleh pagi. Jika kemarin alam bersedih, maka sekarang waktunya alam harus kembali berseri.  Begitu juga dengan dirinya pagi ini.  "Yosh, semuanya akan baik-baik saja." Keiko bermono

• • • 2 • • •

| 02. Rain Is ...   ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── Cahaya mentari yang tenggelam seharusnya terlihat di kala sore menyapa. Namun, karena mendung melanda, membuat mentari tertutup karenanya.  Setitik demi setitik pun jatuh ke bawah. Membuat basah pohon-pohon serta tumbuhan lainnya. Beberapa makhluk melindungi diri dari derasnya hujan.  Dia memeluk lutut di pojok kamar dan menangis di sana. Melihat dan mendengar hujan, tenang rasanya. Karena baginya, alam semesta turut bersedih bersama dengannya.  Teringat kembali akan masa lalu itu memang tidak menyenangkan. Apalagi kejadian tragis itu terjadi tepat di depan mata. Sungguh membuat hancur diri luar dalam.  Itulah yang seorang Ikezawa Keiko rasakan.  "Waah! Mite, Ari-chan! Hujan di luar deras sekali~" Seorang pria berambut cokelat dengan manik mata yang selaras berkata dengan semangatnya seraya melihat hujan dari balik jendela kantor agensi pada wanita yang kini sedang fokus pada laptopnya. Dazai Osamu tamp

• • • 1 • • •

| 01. Prologue - Rain  ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── Dia tertawa setelah hujan reda.  Kalimat yang seharusnya tak ada di sana.  Namun, muncul begitu saja saat kulihat dia tertawa riang setelah menutupi segalanya.  Apa?  Apa yang membuatmu tertawa?  Apakah karena hujan yang mengguyurmu sebelumnya?  Jika.   Jika iya, apakah kau akan terus seperti itu ke depannya?  Jika tidak, kenapa kau selalu tertawa seolah menunjukkan semuanya baik baik saja?  Aku benci.  Aku benci sifat itu.  Di mana dia menutupi sesuatu.  Membuat diriku beranggapan dirinya seperti sebuah kasus untukku.  Aku tidak memaksa.   Aku tidak memaksamu untuk mengatakannya.  Aku tidak memintamu untuk menjelaskan semuanya.  Aku hanya ingin menjadi payungmu di kala hujan melanda.  Apakah kau baik-baik saja?   Pertanyaan sederhana itu cukup untuk mengetahui segalanya.  Story By Lady Iruma

• • • After The Rain • • •

Image
────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── After The Rain Lady Iruma ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── 「Fanfiction - Complete」 "Dia tertawa setelah hujan reda." Suatu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan 'dia' yang selalu tertawa setelah hujan reda. Ketika hujan kembali mengguyur deras, bisakah aku menjadi payungnya?  Harapan seorang Edogawa Ranpo menjadi sebuah payung di atas hujan yang mengguyur deras gadis bernama Ikezawa Keiko.  Story By Lady Iruma Note : Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, judul, cerita, maupun peristiwa. Penulis tidak ada unsur kesengajaan. Terima kasih. Published: 31 July 2020 End: 03 Sept 2020 ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ──────────

S H E ~ ITSU?

EPILOGUE - WHEN? ────────── ·  ·  · ✦ ✦ ·  ·  · ────────── "He?"  "... Ha?"  "Awilliem ... Ariseeina?" gumam Naruto yang tampaknya pernah mendengar nama tersebut. "Ohh!! Omaee!!" serunya kemudian seraya terkejut sampai-sampai menunjuk pada wanita bernama Awilliem Ariseeina tersebut.  Sementara Ariseeina hanya tersenyum, ketika melihat reaksi Naruto.  " ... ?" Sasuke tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi di sini, meski ia ada di sini dalam jangka waktu yang lama.  Sementara Naruto bertingkah seolah seperti ia mengenal wanita yang kini berada di samping Kakashi dengan senyum mengembang.  "Maa, dia adalah Awilliem Ariseeina, pemimpin Kerajaan Es di negeri Es." Kakashi berkata. Menambahkan ucapan Arisee yang tengah memperkenalkan diri pada Naruto dan Sasuke. "Pemimpin? Ah, kurasa lebih tepatnya ratu," lanjut Kakashi seraya tersenyum di balik maskernya.  "I-iya! Benar! Aku mengingatnyaa!" seru N